Ada Apa dengan nama GARUDA PURI?
Sobat Garpu,…..
Kenapa
PAUD kami bernama GARUDA PURI? Apa maksud dan tujuan yang terkandung pada penamaan
tersebut? Inilah saatnya, 1 Juni 2020 memperingati hari lahir PANCASILA admin membedah
latar belakang nama beserta Logo/lambang GARUDA PURI.
Kelompok
bermain Garuda Puri berdiri tahun 2011 yang didirikan Bapak Nur Faizin setelah mengundurkan
diri dari pengabdian di SD Negeri 1 Panunggalan, Pulokulon. Karena Terdorong oleh
pengabdian di dunia pendidikan, maka dibentuk dan didirikanlah Lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini ini.
Maksud
dan Tujuan Nama GARUDA PURI
Nama tersebut
terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu GARUDA dan PURI. Kata Garuda mengandung maksud
dan tujuan :
- Dalam pengelolaan lembaga menganut sistem nilai Pancasila
- Dalam kegiatan proses pembelajaran mengaplikasikan nilai-nilai luhur Pancasila
- Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada peserta didik
- Mewujudkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat baik Pendidik maupun Peserta Didik
- Menempatkan Pancasila sebagai Jiwa dan tercermin dari perilaku dan sikap
- Sedangkan Puri mengandung maksud sebagai tempat mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik sebagai generasi emas bangsa Indonesia.
Dari kedua
kata tersebut, disimpulkan bahwa Kelompok Bermain GARUDA PURI dibentuk dengan
maksud dan tujuan sebagai tempat / lembaga pendidikan untuk mendidik anak-anak
usia dini dengan nilai-nilai luhur Pancasila serta mengaplikasikan nilai-nilai
luhur tersebut sehingga anak-anak usia dini mampu menjadi generasi Pancasialis
dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila.
Penerapan Nilai-Nilai Luhur Pancasilla Dalam KBM
a.
Sila Pertama
Di dalam sila pertama, KB. Garuda
Puri mengajarkan keagaman dan beribadahan, tidak hanya melalui teori semata,
tetapi melalui praktek langsung dengan peserta didik. Misal, pembelajaran berwudlu,
sholat dan belajar membaca huruf-huruf Kitab Suci Al-quran.
b.
Sila Kedua
Pada sila kedua, pendidik
membiasakan peserta didik untuk tolong-menolong, menjunjung tinggi derajat
persamaan tanpa membeda-bedakan hak dan kewajiban anak. Membiasakan saling
menyayangi, mengutamakan tenggang rasa, semangat gotong royong, gemar melakukan
kegiatan kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan. Dari sikap ini
maka akan membentuk anak menjadi pribadi yang mempunyai sikap sosial yang
tinggi dan anak tidak akan menjadi pribadi yang egois. Penuh toleransi, hidup
selaras dan seimbang.
c.
Sila Ketiga
Pada sila Persatuan
Indonesia, pendidik mempunyai peranan untuk menyatukan tiap perbedaan pendapat
yang terjadi antara hubungan anak, dan aantar orangtua. Pendidik harus
menempatkan kesatuan dan persatuan di atas segala kepentingan pribadinya
sendiri serta mencontohkan sikap toleransi antarumat demi persatuan dan
kesatuan dengan cara menjaga pergaulan dan hubungan yang baik dengan para
tetangganya walaupun beda suku, agama, ras, dan budaya.
d. Sila Keempat
Pada sila keempat, Penyelenggara,
Pendidik menjunjung tinggi sikap demokrasi. Penyelenggara mengajak peserta
didik dan orang tua bermusyawarah untuk mencapai mufakat dengan penuh rasa
kekeluargaan saat menyusun program kerj ataupun kegiatan lembaga.
Penyelenggaraa, Pendidik tidak memaksakan kehendaknya kepada anak/orang tua.
e.
Sila Kelima
Selanjutnya di dalam
sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, pendidik berlaku adil
terhadap anak-anak didiknya. Pendidik tidak boleh membeda-bedakan anak didik nya,
anak harus diberikan perhatian sesuai dengan usia dan perkembangannya.
Ruang Komentar